Dersik Siliran

Assalamu’alaikum

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahirobbil’alamin, washolatu wassalam ‘ala muhammad , wa ‘ala alihi washohbihi wa man tabi’ahum bi ihsani ila yaumiddin.

Apa kabar teman pejalan sekalian? Sudah cukup lama saya tidak update postingan di blog.

20181215_182817.jpg

Dalam beberapa waktu terjadi pergolakan batin yang sebenarnya lazim di fase-fase hidup setiap manusia, termasuk para teman pejalan. Semoga Allah Subhannahu wa ta’ala senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sekalian. Semoga kita senantiasa dapat selalu berubah untuk terus menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Tentu saja, diri ini juga masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan-kesalahan, sekiranya mohon dimaklumi dan dimaafkan selama perjumpaan fana kita melalui dunia maya ini ataupun, kalau ada yang kenal saya, di dunia nyata. Dan segala kebenaran dan kebaikan yang datang adalah dari Allah, maka saya berpesan pujilah Allah dan bertakwalah. Sebagaimana terdapat di dalam QS. Ali-Imran ayat 102:

(أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

Pesan ini adalah juga sebagai pengingat bagi diri saya sendiri. Tentu saja, banyak pesan yang dapat melalui 5 indera yang dikaruniai dan dititipkan oleh Allah kepada kita, dari penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecap dan penghidu yang dapat menjadi sebuah stimulus dan memunculkan impuls untuk kita resapi dan pikir. Dan tentu saja kala proses itu terjadi, kita dapat memutuskan apakah memilih untuk berubah menjadi lebih baik atau abai, yang tentu saja dalam Kehendak Allah, dan hanya Allah lah yang dapat memberikan hidayah-Nya kepada para hamba-Nya sehingga hati seorang hamba dapat tergerak.

Terkadang kita lupa bahwa kita sedang berada di dalam siklus. Siklus fana ini tak akan lama, karena kita akan kembali dan menuju dunia abadi. Bekal apa yang telah kita siapkan? Kita tidak pernah tahu 1 detik kemudian, apakah napas ini masih dapat terhembus atau terputus.

Kita juga belum dapat memastikan di manakah tempat kita di dunia abadi kelak.

Sedangkan Allah masih membuka pintu taubat bagi hamba-Nya yang masih diberikan-Nya kesempatan.

Dunia sekarang yang melenakan ini adalah fana dan akan berganti, tak abadi. Bersandarlah kepada Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Jangan berputus asa dari rahmat Allah.

Waktu terus berjalan dan tak dapat kembali, bagaimana kita mempertanggungjawabkan setiap mikrodetik waktu yang telah diamanahkan kepada kita di hadapan Allah?

Hendaknya kita introspeksi diri kita masing-masing dan segera berubah menjadi lebih baik.

Sungguh kesalahan dan kekurangan datang dari diri saya sehingga mohon untuk dimaafkan, dan kebenaran adalah dari Allah maka pujilah Allah. Semoga Allah senantiasa memberikan kita petunjuk dan pertolongan.

Wallahua’lam bisshowab.