Pola – Akhir/Awal

Bergerak, dinamis, tergesa-gesa

– adalah situasi yang teramati pada sekumpulan manusia di antara sunyi dan keramaian.

Mereka sering menjadi ambisius mengejar tujuan-tujuan pendek hingga lupa akan sebuah esensi dari suatu eksistensi.

Kucing di depan rumah dinas

Dinamika oposisi biner menjadikan manusia sering menghakimi tanpa ilmu sehingga muncul lah konflik-konflik di antara detik-detik jarum jam di dinding hijau yang terdengar lebih kencang di tengah malam menyublim menjadi mimpi. Dan mereka pun terbangun karena:

  • Konflik batin
  • Konflik fisik
  • Kebelet pipis

Padahal mereka seringkali terlupa ada Zat yang dapat menghidupkan dan mematikan, yang menakdirkan kita untuk tidur dan untuk bangun.

Beberapa pekan yang lalu, saya sempat merasakan sebuah sensasi di antara sadar dan tidak sadar. Benturan kepala dengan waktu kontak yang begitu singkat, saat motor yang saya kendarai melaju begitu nyaman, itu ternyata cukup menimbulkan gaya yang mengguncangkan pusat kesadaran, melalui pembuktian persamaan momentum dan impuls:

 F = Δp/Δt

di mana F = gaya; p = momentum; t = waktu

Ingatan saya masih samar dalam menelisik rincian kejadian, sebuah reka adegan di dalam pikiran, seperti video terpotong dengan resolusi kamera telpon genggam merk Nokia jadul.

Namun kejadian itu sangat jelas mengingatkan saya kembali tentang tujuan awal manusia diciptakan. Seperti sebuah peringatan bahwa saya terlalu lama terlena.

Beberapa waktu terakhir saya memang terlalu sering berfokus pada tujuan-tujuan pendek yang meresahkan dan menggelisahkan yang pada akhirnya ia akan ditelan oleh detik yang seakan abadi (aslinya fana) bersama embun malam di tengah kesunyian dalam hiruk-pikuk pikiran yang membuat saya terjaga. Padahal sebentar lagi kita akan tertidur dan selesai dari dunia, menuju akhir/awal. Kehidupan yang lebih panjang, tempat pembalasan.

Manusia sering terjebak dalam …

Saya rasa kalian sudah mulai paham, mereka sering menjadi ambisius mengejar tujuan-tujuan pendek hingga lupa akan sebuah esensi dari suatu eksistensi.

saya rasa kalian mulai mengerti akan jawaban dari sebuah teka-teki: Mengapa:

1 x 1 hasilnya kurang dari 1 + 1

2 x 2 hasilnya sama dengan 2 + 2

3 x 3 hasilnya lebih dari 3 + 3

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ

Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan” (HR. An Nasai no. 1824, Tirmidzi no. 2307 dan Ibnu Majah no. 4258 dan Ahmad 2: 292. Hadits ini hasan shahih menurut Syaikh Al Albani). Yang dimaksud adalah kematian. Kematian disebut haadzim (pemutus) karena ia menjadi pemutus kelezatan dunia.

Leave a comment