Selama melakukan perjalanan, saya beberapa kali berpindah dari rumah ke rumah (sebenarnya dari kos ke kos) secara berkala. Pola seperti itu menyebabkan sulitnya untuk membawa peralatan masak ke mana-mana dengan mobilitas yang cukup tinggi (saya bisa masak air), sehingga selama ngekos saya membeli galon air minum, botol air minum dan mie instan untuk stok makanan kalau kepepet, biasanya saya makan langsung di rumah makan atau warung untuk meminimalisir sampah plastik.
Pembaca yang pernah ngekos pasti bisa merasakan apa yang saya rasakan. Tapi pernah kah teman-teman pembaca dengan seksama mengamati tulisan dan tanda-tanda kerinduan atau kode yang tersemat di permukaan sanubari bungkus produk-produk tersebut? Kalau saya, baru akhir-akhir ini juga sih menyadarinya hehe. Sebenarnya dulu pernah aware, baru akhir-akhir ini refresh wawasan lagi. Ya, kode-kode dengan angka 1,2,3,4,5,6, atau 7, ada yang bilang namanya kode daur ulang.
Secara prinsip pemilahan sampah rumah tangga dapat menggunakan 3R, yaitu Reuse, Reduce, Recycle. Pemilahan jenis ini biasanya dilakukan pada tingkat dasar, yaitu tingkat rumah tangga yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Tipe pemilihan seperti ini sangat mudah dilakukan dengan biaya yang minimal. Pemilahan hanya dengan membutuhkan beberapa kantong plastik yang diberi tanda, bisa dengan membedakan warna atau dengan memberikan tulisan. Gimana enaknya teman-teman aja.
Reuse merupakan pemilahan sampah yang masih bisa digunakan untuk fungsi yang sama, jadi tidak mengurangi fungsi benda tersebut setelah menjadi sampah.
Reduce yaitu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya.
Recycle yaitu mengolah kembali sampah menjadi barang atau bentuk baru yang lebih bermanfaat.
Terkait sampah plastik, konsumsinya di Indonesia sangat banyak sehingga perlu penanganan serius (serious mode on). Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memilah jenis-jenis plastik yang dapat dilakukan dengan menyatukan setiap jenis plastik. Nah, di bawah ini adalah jenis-jenis plastik yang telah diketahui.
Kode angka 1 adalah PETE atau PET (Polyethylene terephthalate)
Jenis plastik ini sering digunakan dalam produk minuman, seperti air mineral, minuman teh atau minuman berkarbonasi. Botol ini hanya bersifat sekali pakai. Lapisan dalam plastik ini dikhawatirkan dapat tercampur ke dalam air minum jika digunakan berulang. Plastik atau botol dengan kode ini juga tidak tahan terhadap panas dari air.
Kode angka 2 adalah HDPE (High density polyethylene)
Plastik jenis ini sering didapati pada produk susu, galon air minum dan Tupperware. Jenis plastik ini bersifat lebih keras, lebih kuat dan lebih tahan panas daripada PET. Walaupun lebih kuat dibanding PET, tetapi jenis plastik ini juga dikhawatirkan dapat mengalami pelepasan bahan plastik ke produk makanan atau minuman jika terlalu lama digunakan.
Kode angka 3 adalah V atau PVC (Polyvinyl chloride)
Plastik ini merupakan plastik pembungkus makanan atau juga sering digunakan dalam botol-botol tertentu. Plastik jenis ini sangat tidak tahan dengan hawa panas. Maka jika terdapat makanan panas dan berminyak yang memakai bungkus jenis ini, kandungan yang terdapat pada plastik dapat tercampur yang mana bersifat racun bagi tubuh.
Kode angka 4 adalah LDPE (Low density polyethylene)
Jenis plastik ini sering digunakan sebagai tempat makanan, plastik makanan dan botol-botol lembek. Jenis plastik ini lebih aman digunakan daripada ketiga jenis plastik sebelumnya, karena jenis plastik ini tidak mudah bereaksi kimiawi dengan makanan yang dikemas.
Kode angka 5 adalah PP (Polypropylene)
Plastik ini merupakan pilihan terbaik jika digunakan sebagai bahan pembungkus makanan dan minuman. Seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan botol minum untuk bayi. Plastik jenis ini mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap suhu tinggi (panas). Bahan plastik ini juga lebih kuat dan ringan.
Kode angka 6 adalah PS (Polystyrene)
Jenis ini merupakan bahan yang sering digunakan sebagai pembungkus makanan yaitu Styrofoam dan tempat minum sekali pakai. Jenis plastik ini sangat berbahaya jika berkontak langsung dengan minyak atau makanan yang masih panas. Di banyak negara bagian Amerika, penggunaannya telah dilarang karena sangat berbahaya bagi kesehatan. Di Indonesia masih sering ya untuk nasi kotak (hati-hati ya).
Kode angka 7 adalah Other
Jenis plastik ini dibagi menjadi 4 jenis plastik, yaitu SAN (Styrene acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile butadiene styrene), PC (Polycarbonate) dan Nylon. Plastik ini sering digunakan sebagai tempat botol minum, alat-alat rumah tangga dan plastik kemasan. Plastik ini bisa menjadi racun yang juga berbahaya untuk kesehatan tubuh.
Itulah makna dari kode plastik yang biasa kita temui dalam keseharian di rumah tangga (walaupun belum berumah tangga sendiri), terutama sobat kos-kosan yang sering ngemil atau konsumsi makanan dan minuman instan. Semoga pengetahuan ini dapat menjadi manfaat bagi teman-teman pembaca dan lingkungannya, apabila bermanfaat silahkan disebarkan pengetahuannya ya.
Yuk kita sama-sama peduli! Di mulai dari kamu, ya kamu.
Kalau bukan dimulai dari kita, siapa lagi (kayaknya saya sering dengar kalimat ini pada zaman dahulu kala, apakah teman-teman ada yang ingat siapa yang mulai mempopulerkan kalimat ini)
Catatan Pinggir Pejalan 