Udara yang menerpa wajah ini tak lagi seperti 16 tahun silam. Langit senja sekarang sepi, tatkala dahulu senantiasa dihiasi burung-burung mengangkasa dalam formasi-formasi unik. Enam belas tahun yang lalu, saya pertama kalinya melihat meteor menghantam atmosfer bumi, betapa banyak kenangan di masa silam yang kini sudah jauh berbeda.
Kini asap kendaraan senantiasa berbaur bersama udara. Pohon-pohon telah banyak ditebang. Langit diselubungi awan, asap dan rindu. Rindu akan ke-asri-annya yang mulai pudar bersama pembangunan-pembangunan. Continue reading “Lekang – Kota Khatulistiwa”